Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

Mengubah Halang Rintang Menjadi Kekuatan, Bergerak Bersama Untuk Indonesia Bebas Kusta

Malu dan berusaha untuk menyembunyikan sakitnya saat ia ditanya tentang apa yang ia derita. Teman-temannya pergi menjauhinya dan juga menghindarinya. Mereka tak mau bermain dengannya karena ada hal yang ditakuti akan menimpa mereka. Ya, mereka takut tertular 'penyakit kutukan' yang dideritanya. Tak sedikit yang berkata bahwa penderita kusta harus diasingkan. Rafael, remaja berusia 16 tahun ini menceritakan bagaimana awal kisahnya saat ia terdiagnosa kusta. Mulanya ia tidak tahu apa itu kusta. Yang ia tahu saat itu hanya sebatas bahwa kusta adalah penyakit kulit. Namun ternyata pandangan orang terhadapnya sebagai penderita kusta berbeda. Teringat dahulu ketika saya duduk di bangku Sekolah Dasar, stigma bahwa kusta adalah penyakit berbahaya memang benar adanya. Sebuah penyakit kulit yang menyebabkan penderitanya akan kehilangan jari-jari tangan dan kakinya. Mereka yang menderita kusta pun akan diasingkan agar tidak menularkan kepada yang lain.  Lalu bernarkah penyakit kusta adala

Hal "Amazing" yang Akan Kamu Dapat Ketika Kamu Mau Bersabar

"DUH!   disuruh sabar melulu. Coba deh kamu ada di posisiku. Pasti sama aja nggak akan bisa sabar terus" sambil diiringi isak tangis. "Iya aku tahu, memang sabar itu nggak mudah. Sabar itu berat banget. Mungkin kalau aku di posisimu, aku juga harus belajar lebih extra untuk bisa bersabar. Tapi kalau kamu mau bersabar, nanti kamu akan......" *** Sabar itu salah satu tugas terberat bagi hati. Bener nggak? Rasanya susah banget buat sabar kalau kita sudah ada di posisi yang menguras tenaga dan emosi. Tapi tahu nggak sih kalau s abar itu merupakan salah satu aktualisasi diri dari akhlak seorang muslim? Jadi dilansir dari almanhaj.or.id, sabar adalah menahan jiwa agar senantiasa taat kepada Allah, dan menahannya dari berbuat maksiat, dan menahan jiwa dari rasa tidak ridha terhadap takdir-Nya, sehingga seseorang bisa menahan jiwanya dari menampakkan rasa jengkel, jemu, dan bosan. Kalau kita pernah lihat sebuah bangunan tinggi yang kokoh, apa yang bisa terbersit dalam pikir