Langsung ke konten utama

Hal "Amazing" yang Akan Kamu Dapat Ketika Kamu Mau Bersabar


"DUH! disuruh sabar melulu. Coba deh kamu ada di posisiku. Pasti sama aja nggak akan bisa sabar terus" sambil diiringi isak tangis.

"Iya aku tahu, memang sabar itu nggak mudah. Sabar itu berat banget. Mungkin kalau aku di posisimu, aku juga harus belajar lebih extra untuk bisa bersabar. Tapi kalau kamu mau bersabar, nanti kamu akan......"

***

Sabar itu salah satu tugas terberat bagi hati. Bener nggak? Rasanya susah banget buat sabar kalau kita sudah ada di posisi yang menguras tenaga dan emosi. Tapi tahu nggak sih kalau sabar itu merupakan salah satu aktualisasi diri dari akhlak seorang muslim?

Jadi dilansir dari almanhaj.or.id, sabar adalah menahan jiwa agar senantiasa taat kepada Allah, dan menahannya dari berbuat maksiat, dan menahan jiwa dari rasa tidak ridha terhadap takdir-Nya, sehingga seseorang bisa menahan jiwanya dari menampakkan rasa jengkel, jemu, dan bosan.

Kalau kita pernah lihat sebuah bangunan tinggi yang kokoh, apa yang bisa terbersit dalam pikiran kita? "Wuih itu bangunan bisa begitu ya! Pondasinya pasti kuat. Kalau nggak kuat entah bakal gimana tuh bangunan. Kena angin dikit kayaknya udah roboh."

Sama halnya dengan hati yang terus bersabar. Hati yang terus bersabar akan membentuk pondasi untuk menjadi hati yang kokoh dan kuat.

designed by me using Canva free

Ketiga macam sabar tersebut tidak akan mudah dilakukan oleh hati. Namun satu yang mesti diingat dan dipahami bahwa Allah Ta'ala akan memberikan balasan yang baik sekecil apapun perbuatan baik seorang muslim.

SABAR DALAM KETAATAN

Malam yang dingin disertai hujan gerimis membuat seseorang akan merasa nyaman untuk terus terlelap di balik selimut yang menghangatkannya. Iya apa iya? Rasanya pasti mager banget untuk bangun dari tempat tidur yang nikmat. Hingga pagi menjelang, hujan masih tetap turun sehingga terasa dingin menusuk tulang.

Bagi mereka, para lelaki yang merelakan nikmat tidur di atas kasur yang nikmat kemudian tak gentar untuk menerjang dinginnya pagi agar bisa sampai di masjid untuk shalat subuh berjamaah adalah bukan lelaki sembarangan. Ya karena mereka adalah lelaki yang bersabar di atas ketaatan.

Berbeda lagi dengan para wanita yang rela menahan gerah untuk tetap menaati salah satu perintah Rabb-nya yakni untuk menutup aurat. Kain penutup yang begitu lebar mereka kenakan untuk membungkus tubuh sehingga tidak lagi terlihat auratnya ketika diharuskan keluar rumah untuk sebuah keperluan.

Bahkan, tak jarang mereka harus menelan pil pahit stigma negatif kebanyakan masyarakat yang menyebut mereka sebagai "teroris". Namun, nyatanya hal itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk tetap dan terus bersabar dalam ragka taat kepada Rabb-nya.

Dalam sebuah tulisanya di Rumaysho.com, Ustadz Abduh Tuasikal menukil penjelasan Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah tentang mengapa dibutuhkan sabar dalam melakukan ketaatan. Ketaatan memerlukan kesabaran yang terus menerus dijaga karena :
pertama, ketaatan itu akan membebani seseorang dan mewajibkan sesuatu pada jiwanya.
kedua, ketaatan itu terasa berat bagi jiwa, karena ketaatan itu hampir sama dengan meninggalkan maksiat yaitu terasa berat bagi jiwa yang selalu memerintahkan pada keburukan.

Maka salah satu poin aktualisasi diri dapat tercapai apabila kesabaran tumbuh subur dalam hati seorang muslim dalam melakukan ketaatan kepada Rabb-nya.

SABAR DALAM MENJAUHI KEMAKSIATAN

Mata, lisan, dan telinga adalah 3 panca indera yang mudah terpapar kemaksiatan. Mengapa begitu? Iya, karena dari mata seseorang bisa terjerumus dalam kemaksiatan. Mata dapat melihat segala sesuatu yang tidak seharusnya untuk dilihat. Ketika para lelaki memandang wanita dengan aurat terbuka dimana si wanita bukan mahramnya dan merasa hal itu biasa saja dan tidak segera mengalihkan pandangannya.

Kemudian juga ketika para wanita yang melihat seorang artis tampan yang pandai berakting, bernyanyi, dan menari di media elektronik lalu ia menjadi penggemar garis keras. Bisa jadi jika ia tidak mampu mengontol dirinya maka ia bisa jatuh dalam kemaksiatan. Mungkin sebagian orang merasa "Halah cuman gitu aja kok. Aku cuma ngefans aja kan. Nggak usah lebay deh!" Hmmmm....jadi walaupun hal tersebut menurut sebagian kita adalah perkara ringan, namun apabila dilakukan terus menerus hal ini akan berbahaya bagi perkara akhirat.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Hati-hatilah kalian dengan dosa-dosa yang dianggap ringan. Karena sesungguhnya dosa-dosa tersebut terkumpul pada diri orang tersebut hingga membinasakannya." [H.R. Tirmidzi]

Pernah dengar peribahasa lidah tak bertulang? Kalau menurut kawan-kawan apa arti peribahasa tersebut? Yup betul! Lidah tak bertulang semakna dengan seseorang sangat mudah atau memiliki kecenderungan untuk berbohong atau mengumbar janji. Dari lisan, seseorang bisa jatuh dalam kemaksiatan.

Lisan yang dapat dengan mudah untuk berdusta bisa menjadi sumber untuk membicarkan keburukan orang lain dengan tambahan bumbu-bumbu yang tidak seharusnya. Mengatakan suatu kebohongan demi menarik simpati orang lain, membicarakan seseorang di belakangnya hingga membicarakan kejelekannya ataupun membuka aibnya. Lidah dapat menggiring opini sehingga seseorang dapat timbul rasa tidak suka bahkan benci terhadap subyek yang dibicarakan tersebut.

Dari lisan pula kata-kata ataupun kalimat-kalimat tidak pantas dapat terucap. Jika kita ada di posisi sedang banyak tugas yang harus dikerjakan namun ternyata kondisinya laptop tiba-tiba ngehang dan akhirnya mati apa yang bisa terucap dari mulut kita? Misuh alias mengumpat dengan kata-kata yang kurang pantas? Atau kalimat thayyibah yang terucap? Hanya kita dan Allah Ta'ala yang tahu. Sejatinya kita bisa memilih apa yang sebaiknya kita ucapkan.

Kalau kita menganggap telinga bukan sebagai salah satu sumber anggota tubuh yang bisa menggiring ke jurang kemaksiatan, mungkin pemahaman kita perlu diperluas. Tahukah bahwa telinga adalah salah satu corong hati. Hati itu bagaikan reservoar yang memiliki beberapa corong. Kita yang harusnya mampu menyaring apakah corong akan selalu terbuka atau ditutup untuk sesuatu yang tidak perlu dimasukkan karena reservoar hanya sebagai tempat menampung.

Kita tahu fungsi telinga adalah untuk mendengar. Ya, dari telinga, seseorang dapat mendengar segala sesuatu yang boleh maupun yang tidak diperkenankan. Memang telinga tidak boleh mendengar apa? Salah satu hal yang sia-sia apabila pendengaran tidak disaring adalah mendengarkan gosip atau ghibah.

Kenapa? Mendengar ghibah sama sekali tidak memberikan keuntungan kepada si pendengar dan ahala pun tidak diraih. Malah justru sebaliknya, dosa akan semakin bertambah. Terkadang hatinya pun menjadi tidak tenang karena mengetahui urusan orang lain yang tidak penting untuk kehidupannya. 

Mata, lisan, dan telinga mudah sekali terpapar kemaksiatan. Jiwa manusia memang cenderung kepada sesuatu yang buruk di hadapan Allah Subhanahu wa ta'ala karena hal-hal itu lebih menyenangkan bagi jiwa. Dari sini kita akan paham bahwa dibutuhkan kesabaran dalam menahan diri dari kemaksiatan agar tidak terjerumus atau tidak lagi mengerjakan kemaksiatan tersebut. 

Kita sebagai seorang muslim harus memaksakan diri untuk menjauhi kemaksiatan yang kini sangat mudah ditemui. Maka  memiliki niat serta tekad yang kuat untuk bersabar untuk menahan diri dari kemaksiatan merupakan salah satu solusinya. Memiliki lingkungan yang positif disertai dengan kesibukan rutinitas yang bernilai pahala akan dapat membantu untuk menghindarkan diri dari berbuat maksiat.

SABAR DALAM MENGHADAPI MUSIBAH

Tatkala seseorang ditinggal oleh orang terkasih, maka baginya tidak akan mudah untuk menjalani kehidupan selanjutnya. Umumnya mereka akan merasakan sedih yang berkepanjangan. Bahkan tak jarang menjadi depresi karena tidak sanggup untuk menerima takdir yang telah Allah Ta'ala berikan.

Ketahuilah sesungguhnya musibah yang terjadi kepada seorang muslim bisa jadi adalah bukti kecintaan Rabb pada mahklukNya. Allah mengiginkan muslim tersebut untuk dekat padanya. Memperoleh pahala kesabaran dan Allah akan memberikan surga untuknya atas kesabarannya dalam menerima takdir. Ingatlah bahwa surga yang begitu indah menanti sebagai balasan bagi orang yang sabar. 

PAHALA TANPA BATAS

Semua ibadah yang Allah Ta'ala perintahkan untuk dikerjakan memiliki ketentuan pahala yang akan diperoleh. Namun, tahukah kita bahwa terdapat 1 ibadah yang pahalanya tidak dapat ditentukan karena ganjaran ibadah itu adalah pahala tanpa batas?

Ya, itu adalah sabar. Mereka yang bersabar akan mendapatkan pahala tanpa batas. Pahala bagi mereka orang-orang yang sabar tidak bisa ditakar dan ditimbang. Mereka akan mendapatkan ketinggian derajat dan surga.

Sebagaimana firman Allah Ta'ala:
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." [Q.S. Az-Zumar : 10]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda:
"Siapa yang mau bersabar atas sesuatu yang menimpanya maka baginya surga." [Hadits mutafaqun 'alaih]

Jadi hal amazing apa yang akan diperoleh jika kita bersabar? Yup pahala tanpa batas juga surga yang indah. Umar bin Khatab, salah satu manusia terbaik setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata bahwa beliau memperoleh penghidupan terbaiknya dengan jalan kesabaran. Maka sebagai seorang muslim hendaklah mencontoh para generasi terbaik yang telah ada.

Lalu, bagaimana untuk bisa sabar?
Memanglah tidaklah mudah untuk menjadikan hati sabar. Namun yang harus diingat adalah bahwa sabar merupakan salah satu bentuk ibadah seorang muslim kepada Sang Pencipta.
Seorang muslim yang mengharap wajah Allah maka akan berusaha sedemikian rupa untuk selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah Ta'ala dimana salah satunya adalah menjadikan hatinya untuk senantiasa bersabar baik dalam ketaatan, menjauhi maksiat  serta dalam menghadapi cobaan.

Hati yang selalu mengingat balasan yang Allah Ta'ala berikan atas amal baik yang dibuatnya akan mudah untuk melaksanakan amal baik tersebut. Hati yang ingat akan harga dari sebuah kesabaran adalah surga dan pahala tanpa batas maka akan selalu berusaha untuk sabar. Memang semua tidaklah mudah. Maka tugas selanjutnya adalah meminta pertolongan kepada Sang Maha Kuasa untuk diberi karunia hati yang sabar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penting Untuk Dibaca Buat yang Suka Overthinking

Kadang-kadang yang namanya manusia suka overthinking ya. Berlebihan mikir gitu lho. Gimana kalau gini terus gimana kalau gitu. Bisa jadi kalau yang single dan ingin menikah, kepikiran nanti bakalan nikah sama siapa. Terus bisa nggak ya pasangannya menerima kelebihan dan kekurangannya. Nanti kalau nggak bisa bakal gimana ya rumah tangganya? Kalau yang anak sekolahan atau kuliahan bisa jadi overthinkingnya tentang gimana kalo sekolahnya atau kuliahnya susah, nanti bakal lulusnya gimana, kerja dimana, terus bisa memenuhi keinginan orang tuanya atau nggak, dan sebagainya. Sebagai orang tua pun kadang overthinking. Misalnya aku sebagai seorang ibu kadang-kadang kepikiran gimana ya nanti kalau anakku sudah besar, apakah dia bisa menjaga dirinya sendiri di zaman seperti ini zaman yang penuh fitnah? Aku rasa aku nggak sendirian menjadi orang tua yang overthinking. Banyak ibu-ibu juga bapak-bapak yang berpikir yang sama denganku. Memiliki kekhawatiran tersendiri untuk buah hati mereka. Ya yang

Aku Ingin Menyerah, Tapi...

  Tiba-tiba air mata menetes membasahi pipi. Dada terasa nyeri dan sesak. Sudah berminggu-minggu, aku berada dalam kondisi yang tak menentu. Jantungku berdebar ketakutan tiap kali suara nafas yang semakin berat itu terdengar olehku. Memori buruk menyeruak menjadikanku berpikir berlebihan. Sore itu aku harus pergi meninggalkan zona nyamanku. Dengan persiapan yang seadanya, aku pergi dan berharap semua akan segera baik-baik saja sehingga aku segera kembali. Kukira kepergianku hanya sebentar. Namun, nyatanya Allah Subhanahu wa ta'ala  berkehendak lain. Aku mengeluh dan merasa berat. Aku mengadu pada Dia Yang Maha Kuasa. Mengapa aku harus ada di posisi seperti ini? Aku lelah Ya Allah. Aku merasa berat dan tidak ingin berada di posisi seperti ini. Aku merasa ingin menyerah. Berbagai skema "andai saja" muncul di kepalaku. Berangan-angan andai tidak begini dan begitu pasti aku tidak akan ada di masa sulit ini. Tapi ternyata semua itu percuma. Hai diriku! Percuma kamu berandai-an

Mencetak Generasi Terbaik Bersama Semen Baturaja

Yang namanya manusia tidak lepas dari keinginan. Bener nggak sih ? Namun ada yang sekedar ingin tetapi tidak memperjuangkan keinginannya. Di sisi lain ada yang berjuang untuk merealisasikan keinginan itu. Ya kalau kita bisa bilang keinginan yang diperjuangkan itu ada yang berwujud sebagai  impian maupun cita-cita. Hal Besar Dalam Hidup Teman-teman tentunya pernah melewati hal besar dalam hidup bukan? Tak jarang hal itu membuat kita menjadi berbenah dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Bahkan impian-impian besar dapat terlahir dari kondisi yang menurut kebanyakan orang tidak ideal. Di tahun 2019 aku menikah dengan seorang lelaki yang sudah kukenal sejak lama karena kami satu SMA. Kebahagiaan terus menyelimuti hingga tahun berikutnya. Alhamdulillah bayi laki-laki mungil lahir dari rahimku setelah begitu banyak perjuangan dilakukan.  Sayangnya kami hanya bersama kurang dari 48 jam. Di usianya yang belum genap 2 hari, kami harus terpisah. Pagi itu tiba-tiba suamiku berteriak memanggil