Langsung ke konten utama

Kalimat Thayyibah - Subhanallah



Ada beberapa kalimat ringan dengan makna yang sungguh luar biasa. Mungkin kalimat-kalimat ini sudah sangatlah sering didengar bahkan diucapkan. Mungkin malah kita tidak sadar mulai kapan mempelajarinya. Namun terkadang menyepelekan untuk memahami maknanya dengan benar.


Kalimat thayyibah adalah kalimat yang mudah dan ringan sekali untuk diucapkan. Kalimat yang memiliki makna yang baik serta bermanfaat bagi diri sendiri juga orang lain. Kalimat yang baik yang mengandung kebenaran dan kebaikan.


Salah satu corong hati adalah mulut. Ketika apa yang keluar dari mulut adalah sesuatu yang baik, maka hati kita pun insya Allah berisikan sesuatu yang baik pula karena mulut adalah cerminan hati. Mulut yang dengan ringannya mengucapkan kata-kata yang baik seperti kalimat-kalimat thayyibah akan dapat menjaga bersihnya hati.


Subhanallah


Apa yang terbersit pertama kali dalam pikiran kita ketika mendengar kalimat ini? Kalimat yang sudah sangat tidak asing tentunya di telinga kita. Kita pun sering kali mengucapkannya dalam kehidupan sehari-hari.


Subhanallah, sebuah kalimat thayyibah yang mengandung makna yang agung. Maha suci Allah. Allah suci dari segala kekurangan, ketidaksempurnaan, kecacatan, serta hal-hal buruk lainnya. Allah tidak sama dengan mahluknya. Allah sungguh amat sempurna tanpa kurang suatu apapun.


Subhanallah yang biasa juga dikenal dengan bacaan tasbih ini adalah salah satu kalimat yang Allah cintai. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Dua kalimat yang ringan di lidah, berat dalam timbagan, dicintai Allah Yang Maha Pengasih (yaitu)


سُبْØ­َانَ اللَّÙ‡ِ ÙˆَبِØ­َÙ…ْدِÙ‡ِ ، سُبْØ­َانَ اللَّÙ‡ِ الْعَظِيمِ


“Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, maha suci Allah Yang Maha Agung."


Kapankah saat yang tepat untuk mengucapakan Subhanallah?


Sudah tepatkah kapan kita mengucapkan kalimat yang mulia ini? Mungkin beberapa dari kita masih sering keliru, tertukar, atau terbalik saat mengucapkan kalimat mulia ini.

  • Melihat kesyirikan

"Subhanallah, mengapa orang muslim ini masih menyekutukan Allah? Meminta pertolongan pada mereka yang sudah meninggal."


Allah sangatlah sempurna. Hanya Allah yang mampu menolong kita. Maha suci Allah. Hanya kepada Allah lah kita menyembah dan memohon pertolongan.


  • Sesudah shalat fardhu


Kalimat tasbih ini adalah salah satu dari bagian dzikir yang diucapkan selepas shalat. Subhanallah dibaca sebanyak 33 kali setelah kita selesai shalat fardhu. (HR. Bukhari Muslim)


  • Sebelum tidur


Biasanya ketiak sebelum tidur kita akan membaca doa sebelum tidur. Mulai saat ini yuk kita biasakan untuk menambah amalan sebelum tidur dengan mengucapkan kalimat mulia ini. Subhanallah kita ucapkan sebanyak 33 kali (HR. Bukhari Muslim). Adapula riwayat lain yang mengatakan untuk mengucapkannya sebanyak 34 kali. 


Dengan mengamalkannya, kita akan mendapatkan pahala sunnah insya Allah. Mengapa demikian? Karena oh karena kita mengamalkan ibadah-ibadah yang Rasulullah contohkan.


  • Melihat atau mendengar sesuatu yang tidak disenangi


Rumah bersih, rapi, dan nyaman. Ini adalah idaman bagi setiap ibu. Begitu pula untuk seorang ayah. Namun ketika ada balita di dalam sebuah rumah, Subhanllah akan sering kita ucapkan tatkala melihat rumah berantakan karena mainan berserakan.


  • Menemukan hal yang tidak biasa terjadi


Mr. X dan Mr. Y adalah dua orang lelaki yang memiliki hubungan baik dan spesial. Namun sayangnya mereka melakukannya hingga di luar batas dan disebut dengan g*y.


Maka yang harus kita ucapkan melihat hal ini adalah Subhanallah. Hal ini sangatlah tidak biasa terjadi. Maha suci Allah dari perilaku menyimpang mereka yang termasuk ke dalam golongan eLGeBeTe.


  • Merasa heran


Fenomena gunung meletus yang menyebabkan banyak korban jiwa pernah menimpa negeri kita tercinta. Maka kita ucapkan Subhanallah ketika merasa heran melihat proses gunung meletus yang menyemburkan lava pijar, batu kerikil, hingga kepulan asap yang membumbung tinggi menyebabkan hujan abu vulkanik yang tidak baik bagi kesehatan mata serta pernafasan.


  •  Takjub akan kebesaran ciptaan Allah


Gunung yang berdiri dengan kokohnya dikelilingi permadani hijau yang menyejukkan mata membuat kita terpesona. Subhanallah patut kita ucapkan ketika takjub akan kebesaran ciptaan Allah.


  • Melewati jalan menurun


Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, memberikan contoh kepada kita yakni untuk membaca subhanallah ketika melewati jalan menurun.


Wahhh ternyata banyak momen yang bisa kita jadikan ajang untuk meraih pahala dari kalimat yang mulia ini ya! Yuk mari kita praktikkan bersama agar kita meraih pahala!




Referensi


Molina, Yanet. Yuk Belajar Kalimat Thayyibah! Subhanallah - Masya Allah. Jakarta: el-Hana Learning Centre.


https://muslimah.or.id/238-lafadz-lafadz-yang-ringan-di-lidah.html.


https://konsultasisyariah.com/24593-kapan-kita-mengucapkan-subhanallah-dan-masyaallah.html.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penting Untuk Dibaca Buat yang Suka Overthinking

Kadang-kadang yang namanya manusia suka overthinking ya. Berlebihan mikir gitu lho. Gimana kalau gini terus gimana kalau gitu. Bisa jadi kalau yang single dan ingin menikah, kepikiran nanti bakalan nikah sama siapa. Terus bisa nggak ya pasangannya menerima kelebihan dan kekurangannya. Nanti kalau nggak bisa bakal gimana ya rumah tangganya? Kalau yang anak sekolahan atau kuliahan bisa jadi overthinkingnya tentang gimana kalo sekolahnya atau kuliahnya susah, nanti bakal lulusnya gimana, kerja dimana, terus bisa memenuhi keinginan orang tuanya atau nggak, dan sebagainya. Sebagai orang tua pun kadang overthinking. Misalnya aku sebagai seorang ibu kadang-kadang kepikiran gimana ya nanti kalau anakku sudah besar, apakah dia bisa menjaga dirinya sendiri di zaman seperti ini zaman yang penuh fitnah? Aku rasa aku nggak sendirian menjadi orang tua yang overthinking. Banyak ibu-ibu juga bapak-bapak yang berpikir yang sama denganku. Memiliki kekhawatiran tersendiri untuk buah hati mereka. Ya yang

Aku Ingin Menyerah, Tapi...

  Tiba-tiba air mata menetes membasahi pipi. Dada terasa nyeri dan sesak. Sudah berminggu-minggu, aku berada dalam kondisi yang tak menentu. Jantungku berdebar ketakutan tiap kali suara nafas yang semakin berat itu terdengar olehku. Memori buruk menyeruak menjadikanku berpikir berlebihan. Sore itu aku harus pergi meninggalkan zona nyamanku. Dengan persiapan yang seadanya, aku pergi dan berharap semua akan segera baik-baik saja sehingga aku segera kembali. Kukira kepergianku hanya sebentar. Namun, nyatanya Allah Subhanahu wa ta'ala  berkehendak lain. Aku mengeluh dan merasa berat. Aku mengadu pada Dia Yang Maha Kuasa. Mengapa aku harus ada di posisi seperti ini? Aku lelah Ya Allah. Aku merasa berat dan tidak ingin berada di posisi seperti ini. Aku merasa ingin menyerah. Berbagai skema "andai saja" muncul di kepalaku. Berangan-angan andai tidak begini dan begitu pasti aku tidak akan ada di masa sulit ini. Tapi ternyata semua itu percuma. Hai diriku! Percuma kamu berandai-an

Mencetak Generasi Terbaik Bersama Semen Baturaja

Yang namanya manusia tidak lepas dari keinginan. Bener nggak sih ? Namun ada yang sekedar ingin tetapi tidak memperjuangkan keinginannya. Di sisi lain ada yang berjuang untuk merealisasikan keinginan itu. Ya kalau kita bisa bilang keinginan yang diperjuangkan itu ada yang berwujud sebagai  impian maupun cita-cita. Hal Besar Dalam Hidup Teman-teman tentunya pernah melewati hal besar dalam hidup bukan? Tak jarang hal itu membuat kita menjadi berbenah dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Bahkan impian-impian besar dapat terlahir dari kondisi yang menurut kebanyakan orang tidak ideal. Di tahun 2019 aku menikah dengan seorang lelaki yang sudah kukenal sejak lama karena kami satu SMA. Kebahagiaan terus menyelimuti hingga tahun berikutnya. Alhamdulillah bayi laki-laki mungil lahir dari rahimku setelah begitu banyak perjuangan dilakukan.  Sayangnya kami hanya bersama kurang dari 48 jam. Di usianya yang belum genap 2 hari, kami harus terpisah. Pagi itu tiba-tiba suamiku berteriak memanggil