Langsung ke konten utama

Nasehat Luqman Kepada Anaknya


Luqman, seseorang yang mulia, yang Allah Ta'ala sebut dalam al-qur'an. Allah berikan petunjuk kepadanya sehingga Ia dapat kita jadikan salah satu role model dalam pendidikan anak. Mungkin beliau tidak banyak dikenal, ceritanya tidak masyhur seperti kisah para nabi terdahulu. Namun banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari cara beliau dalam mendidik anak.

Alhamdulillah Allah Ta'ala mudahkan untuk mengikuti salah satu rangkaian dauroh parenting dengan pemateri yang luar biasa yaitu Ustad Abu Salma Muhammad Hafidzahullahu.

Berikut, sedikit poin yang dapat kita pelajari. Semoga bermanfaat.

Dasar Nasehat Luqman Kepada Anaknya

🌵Gali potensi orang tua dalam membimbing

Apa yang diperlukan oleh orang tua adalah ilmu dan pengalaman. Hendaknya disini orang tua bersikap hikmah, meletakkan sesuatu yang tepat pada waktu yang tepat dan dengan metode yang tepat.

Orang tua sepatutnya untuk membaca, memahami, mempelajari, melatih diri, mempraktikkannya serta sabar dan tidak tergesa-gesa.

🌵Lembut dan santun

Orang tua hendaknya menasehati anak dengan lembut, tidak kasar, tidak keras, tidak melukai, menyakiti, mempermalukan, dan menasehatinya secara sendirian (4 mata)

🌵Bangun jembatan hubungan atau komunikasi yang baik

Berkomunikasi dengan anak memiliki seni tersendiri. Para orang tua harus memahami hal ini. Dekati anak, pilih kata yang sesuai, tunjukkan perhatian, berbicaralah dengan hati, pandangan mata, gestur tubuh dengan ketulusan dan sentuhan kasih sayang

🌵Pilih tema yang sesuai

Gunakanlah skala prioritas. Dahulukan mana yang paling penting di antara yang penting.

🌵Nasehat yang utuh dan menyeluruh

Nasehat ini tidak hanya mengandung kebaikan di dunia, namun kebaikan di akhirat pula yang mana nasehat ini mencakup aqidah, ibadah, dan ahlak.

🌵Bicara kepada akal anak sebagaimana bicara pada perasaannya

Hal ini sebagaimana yang dicontohkan oleh Luqman yakni memanggil anaknya Ya Bunayya yang dalam bahasa arab menunjukkan panggilan terhadap anak yang penuh kelembutan dan kasih sayang lalu memberikan nasehat berikut alasannya.

🌵Sabar dan berikan tenggat waktu

Sebagai orang tua hendaklah bersabar dan berikan anak tenggat waktu untuk menerima nasehat karena nasehat tidak untuk mempengaruhi sesaat tetapi untuk menanamkan nilai seumur hidup.

Muroqobatullah

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰبُنَيَّ اِنَّهَاۤ اِنْ تَكُ مِثْقَا لَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِيْ صَخْرَةٍ اَوْ فِى السَّمٰوٰتِ اَوْ فِى الْاَ رْضِ يَأْتِ بِهَا اللّٰهُ  ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ

"(Luqman berkata), "Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Maha Halus, Maha Mengetahui."

(QS. Luqman 31: Ayat 16)

🪴Apa itu muroqobah?

■Melanggengkan ilmumu bahwa tidak ada satupun yang tersamarkan dari Allah dari keadaanmu/urusanmu.

■Jadilah hamba yang seakan-akan kau bisa melihat Allah Azza wa Jalla (Ibnul Mubaroq).

■Ilmu hati bahwa Allah itu dekat (Al Harits Al Muhasibi).

🪴Muroqobah adalah amalan hati

Sejatinya pendidikan terbaik adalah pendidikan hati. Sebagaimana Allah Ta'ala jelaskan dalam Al-qur'an, Luqman memberikan contoh kepada kita yakni dengan mendidik hati anaknya untuk selalu merasa diawasi oleh Allah. Luqman mengenalkan Allah pada anaknya bahwa tidak ada yang samar atau tertutupi dari pengetahuan Allah.

Dalam hal ini Luqman menggunakan metode tamtsil dalam mendidik anak yakni mengkongkretkan sesuatu yang abstrak sehingga lebih bisa dipahami anak.

🪴Pengendali diri

Muroqobah akan membentuk kendali diri dari penyelewengan dan memupuk keberanian. Dengan muroqobatullah hati anak akan terikat pada Allah anak akan cinta dan harap kepada Allah serta menumbuhkan rasa takut kepada Allah bukan kepada orang tua.

Dengan adanya rasa takut kepada Allah, penyelewengan tidak akan terjadi karena adanya pengendali diri yang berupa rasa takut kepada Allah dimana saja. Namun jika rasa takut tersebut bukan kepada Allah melainkan orang tua, maka akan terbentuk penyelewengan ketika orang tua tidak ada.

🪴Muroqobah dan Ihsan

Ihsan adalah tingkat keimanan tertinggi. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam

"Al ihsan adalah engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihatNya, maka jika engkau tidak bisa melihatNya maka sesungguhnya Ia melihatmu"

(HR Bukhari Muslim)

Orang yang telah mencapai derajat ihsan adalah orang yang senantiasa muroqobah (merasa diawasi dan dilihat oleh Allah) dalam segala gerak-geriknya, terutama saat sedang beribadah.

🪴Muroqobah dan syirik khofiy

Muroqobah 》membaguskan ibadah karena merasa dilihat oleh Allah

Syirik khofiy 》membaguskan ibadah karena ia tahu ada orang yang melihatnya.

🪴Kunci muroqobah

Adapun *kunci dari muroqobah adalah mengimani asma wa sifat*. Meyakini bahwa Allah tahu apa yang ada di dalam hati baik yang disembunyikan oleh hati maupun tidak karena Allah Maha Mengetahui.

🪴Penggunaan metode tamtsil dalam mendidik anak

Tamtsil adalah mendeskripsikan makna yang abstrak dengan gambaran yang konkret dan merangsang nalar, seperti menyerupakan yang samar dengan yang nampak, yang ghaib dengan yang hadhir.

🪴Luqman mendidik anaknya dengan metode tamtsil

Dari ayat di atas dapat dipelajari bahwa

✅perbuatan sekecil apapun ditamtsil dengan biji sawi kecil berwarna hitam seperti sebuah titik.

✅ajakan untuk memahami jika biji sawi tersebut berada di batu yang merupakan sesuatu yang jamak, tersebar banyak ukuran dan macamnya 

✅ajakan untuk memahami langit yang begitu luasnya, lalu bumi yang begitu besarnya, jika ada biji sawi di dalamnya maka manusia tidak akan mampu melihatnya.

✅ajakan untuk memahami bahwa Allah mengetahui kesemua hal tersebut sehingga terbentuk dalam benak anak bahwa Allah yang sekecil biji sawi saja tahu, maka tentunya yang lainnya Allah lebih tahu.


Barakallahu fiik...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penting Untuk Dibaca Buat yang Suka Overthinking

Kadang-kadang yang namanya manusia suka overthinking ya. Berlebihan mikir gitu lho. Gimana kalau gini terus gimana kalau gitu. Bisa jadi kalau yang single dan ingin menikah, kepikiran nanti bakalan nikah sama siapa. Terus bisa nggak ya pasangannya menerima kelebihan dan kekurangannya. Nanti kalau nggak bisa bakal gimana ya rumah tangganya? Kalau yang anak sekolahan atau kuliahan bisa jadi overthinkingnya tentang gimana kalo sekolahnya atau kuliahnya susah, nanti bakal lulusnya gimana, kerja dimana, terus bisa memenuhi keinginan orang tuanya atau nggak, dan sebagainya. Sebagai orang tua pun kadang overthinking. Misalnya aku sebagai seorang ibu kadang-kadang kepikiran gimana ya nanti kalau anakku sudah besar, apakah dia bisa menjaga dirinya sendiri di zaman seperti ini zaman yang penuh fitnah? Aku rasa aku nggak sendirian menjadi orang tua yang overthinking. Banyak ibu-ibu juga bapak-bapak yang berpikir yang sama denganku. Memiliki kekhawatiran tersendiri untuk buah hati mereka. Ya yang

Aku Ingin Menyerah, Tapi...

  Tiba-tiba air mata menetes membasahi pipi. Dada terasa nyeri dan sesak. Sudah berminggu-minggu, aku berada dalam kondisi yang tak menentu. Jantungku berdebar ketakutan tiap kali suara nafas yang semakin berat itu terdengar olehku. Memori buruk menyeruak menjadikanku berpikir berlebihan. Sore itu aku harus pergi meninggalkan zona nyamanku. Dengan persiapan yang seadanya, aku pergi dan berharap semua akan segera baik-baik saja sehingga aku segera kembali. Kukira kepergianku hanya sebentar. Namun, nyatanya Allah Subhanahu wa ta'ala  berkehendak lain. Aku mengeluh dan merasa berat. Aku mengadu pada Dia Yang Maha Kuasa. Mengapa aku harus ada di posisi seperti ini? Aku lelah Ya Allah. Aku merasa berat dan tidak ingin berada di posisi seperti ini. Aku merasa ingin menyerah. Berbagai skema "andai saja" muncul di kepalaku. Berangan-angan andai tidak begini dan begitu pasti aku tidak akan ada di masa sulit ini. Tapi ternyata semua itu percuma. Hai diriku! Percuma kamu berandai-an

Mencetak Generasi Terbaik Bersama Semen Baturaja

Yang namanya manusia tidak lepas dari keinginan. Bener nggak sih ? Namun ada yang sekedar ingin tetapi tidak memperjuangkan keinginannya. Di sisi lain ada yang berjuang untuk merealisasikan keinginan itu. Ya kalau kita bisa bilang keinginan yang diperjuangkan itu ada yang berwujud sebagai  impian maupun cita-cita. Hal Besar Dalam Hidup Teman-teman tentunya pernah melewati hal besar dalam hidup bukan? Tak jarang hal itu membuat kita menjadi berbenah dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Bahkan impian-impian besar dapat terlahir dari kondisi yang menurut kebanyakan orang tidak ideal. Di tahun 2019 aku menikah dengan seorang lelaki yang sudah kukenal sejak lama karena kami satu SMA. Kebahagiaan terus menyelimuti hingga tahun berikutnya. Alhamdulillah bayi laki-laki mungil lahir dari rahimku setelah begitu banyak perjuangan dilakukan.  Sayangnya kami hanya bersama kurang dari 48 jam. Di usianya yang belum genap 2 hari, kami harus terpisah. Pagi itu tiba-tiba suamiku berteriak memanggil